Setelah pada bagian pertama kita sudah mengetahui tentang dasar-dasar hipnotis, sekarang kita akan mempelajari tentang bagaimana cara menghipnotis seseorang. Sebelumnya jika anda belum paham dengan bagian I, lebih baik terlebih dahulu dibaca dengan sebaik-baiknya. Anda dapat membacanya pada link ini. Seperti ibarat rumah tanpa pondasi yang baik maka akan mudah roboh. Begitu juga dengan mempelajari hipnotis, akan sulit melakukan hipnotis jika kita langsung mempelajari melompat dari teori-teori dasar tentang hipnotis tersebut. Jujur saya dulu begitu, saking inginnya cepat mempelajari hipnotis, saya lewati saja dasar-dasar yang "menurut saya tidak penting" tersebut. Setelah itu saya coba melakukan hipnotis tanpa pondasi yang baik, dan tentu saja hasilnya gatot alias gagal total. Saya mencoba mencari dimana kegagalan dan kesalahan saya dalam melakukan hipnotis tersebut. Saya hampir putus asa karena hanya menemukan jalan buntu. Akhirnya saya coba membaca-baca tentang teori dasar dari hipnotis yang sebelumnya tidak pernah saya baca. Ternyata banyak hal dari teori dasar tersebut yang saya tinggalkan dan tidak saya terapkan dalam melakukan hipnotis. Setelah saya mempelajari teori dasar tersebut saya kembali melakukan hipnotis kepada teman saya, dan *TARAAA* berhasil! :D
Apakah sudah paham dengan pentingnya teori-teori dasar dalam menghipnotis? Intinya dalam belajar kita tidak boleh terburu-buru. Harus perlahan-lahan. ;)
Lanjuuut, kita menuju ke sesi bagaimana cara membuat seseorang "tertidur" dihipnotis. Seperti yang kita ketahui pada teori dasar, dalam membuat seseorang "tertidur" hipnotis, diperlukan beberapa tahap yaitu Pra Induksi, Induksi, Deepening, Trance Level Test, Suggestion, dan Termination. Untuk melakukan hipnotis diperlukan tahap-tahap ini secara berurutan. Berikut penjelasan dari tahap-tahap tersebut untuk membuat orang "terhipnotis":
1. Tahap Pra Induksi
Tahap ini dapat disebut juga tahap perkenalan dan tahap membujuk suyet. Seperti telah diketahui bahwa hipnotis harus ada "kesukarelaan" dan "kemauan" untuk dihipnotis dari sang suyet itu sendiri. Pada tahap Pra Induksi ini sang hipnotist dapat meyakinkan dan membuat suyet agar "sukarela" dan "mau" untuk dihipnotis. Cara membuat agar suyet sukarela dan mau dihipnotis misalnya dengan :
- Menjelaskan tentang hipnotis dan manfaatnya, misalnya untuk menambah semangat, menambah konsentrasi belajar, dan sebagainya. Serta menghilangkan rasa takut suyet karena mitos- mitos tentang hipnotis yang selama ini dinilai negatif sebagian masyarakat.
- Menjelaskan bahwa hipnotis itu tidak berbahaya.
- dan sebagainya sesuai kreatifitas sang hipnotist dalam membujuk suyet agar sukarela dan mau untuk dihipnotis.
Pada stage hipnotis untuk pertunjukan, tahap pra induksi ini juga dapat dikombinasikan dengan Tes Sugestibilitas untuk menguji seberapa 'mampu'kah suyet untuk dihipnotis. Seperti telah diketahui pada teori dasar bahwa tidak semua orang mudah untuk dihipnotis, ada yang susah, ada yang sedang, dan ada yang mudah sekali untuk dihipnotis. Misalkan saja kita sedang berada di panggung untuk melakukan pertunjukan hipnotis, setelah melakukan teknik-teknik hipnotis, ternyata suyet tidak dapat tidur (trance) sama sekali. Tentu hal ini sangat memalukan bukan?. Oleh karena itu pada Stage Hipnotis, tahap Pra Induksi dapat diisi dengan tes sugestibilitas sehingga kita dapat memilih suyet yang mana yang mudah untuk dihipnotis. Jadi, resiko memalukan tersebut dapat diminimalisir.
(Mengenai cara tes sugestibilitas Insya Allah akan dijelaskan di post berikutnya. :))
2. Tahap Induksi
Inilah tahap terpenting dalam hipnotis. Tahap ini merupakan tahap dimana sang hipnotist membuat suyet 'tertidur'. Banyak sekali teknik-teknik induksi yang dapat digunakan. Jika dibeberkan di sini akan sangat banyak sekali. Oleh karena itu akan saya beberkan di postingan lain. Silakan cari posting berjudul "Teknik Induksi".
Jenis-jenis teknik induksi yang dapat digunakan adalah teknik Fiksasi Mata (Eye Fiksation), Relaksasi atau Keletihan Sistem Saraf, Membingungkan Pikiran, Menyesatkan Pikiran (Mental Misdirection), Kehilangan Keseimbangan, dan Shock Induction (kejutan pada sistem saraf). Saya sendiri belum mencoba semua teknik tersebut. Yang pernah saya lakukan adalah teknik Fiksasi Mata, Kehilangan Keseimbangan, Shock Induction, atau kombinasi semua teknik tersebut.
3. Deepening
Seperti artinya, deepening=pendalaman. Pendalaman disini maksudnya tahap untuk memperdalam relaksasi suyet sehingga semakin mudah disugesti. Beberapa sugesti yang rumit dan ekstrim hanya dapat diterima suyet jika dalam keadaan deep trance (trance sangat dalam). Misalnya melupakan nama, jika terbangun hanya melihat sang hipnotist tanpa ada siapapun padahal disekelilingnya banyak orang, dan lain sebagainya.
Teknik deepening dapat dilakukan seperti skrip di bawah ini :
"Rileks,,, santai,,, tidur lebih dalam lagi,,, (sambil mengayunkan tubuh suyet ke kiri dan ke kanan) sekarang rasakan... semakin lama anda merasa semakin nyaman... semakin santai... semakin lelap... dan semakin pulas....
Sementara tetaplah fokus pada suara saya.... dan abaikan suara yang lain.... kini anda merasa malas serta mengantuk yang sangat berat sekali... dan sekarang.. saya akan menghitung 1 sampai 3.... ketika sampai pada hitungan ketiga ... maka anda akan tidur 10x lebih dalam lagi...
Satu... rasakan anda semakin nyaman dan santai ... Dua... kini tubuh anda terasa semakin ringan seakan seperti melayang, santai ... dan Tiga ... rileks tidur jauh lebih nyenyak SEPULUH KALI lebih dalam lagi .... (sambil menjentikkan jari tangan).
(ulangi beberapa kali kemudian ke tahap Trance Level Test)"
(Mengenai teknik-teknik deepening lain Insya Allah akan dibahas di post berikutnya)
4. Trance Level Test
Trance Level Test atau Uji Kedalaman Trance bertujuan untuk menguji sedalam mana "tidur"nya suyet, sehingga dapat digunakan sugesti mana yang cocok dalam kedalaman trance tersebut.
Cara menguji kedalaman trance dapat dilakukan sebagai berikut :
- Menjatuhkan tangan suyet. Dalam keadaan trance yang kurang dalam, tangan suyet jika dijatuhkan masih agak ada sedikit kaku. Jika dalam keadaan trance yang dalam, ketika tangan suyet dijatuhkan, tangan suyet akan jatuh dengan lemas sekali.
- Memperhatikan gerakan mata yang tertutup. Suyet yang kurang dalam trance nya masih ada gerakan mata seperti berkedip sedikit walau dalam keadaan mata tertutup. Sedangkan pada kondisi trance yang sangat dalam, mata suyet akan sangat rapat dan tidak bergerak seperti orang tertidur pulas.
- Menyentuh bulu mata suyet. Jika suyet dalam kondisi trance yang kurang dalam, mata suyet akan agak berkedip. Tetapi jika dalam kondisi trance yang dalam, suyet tidak akan berkedip atau hanya berkedip sedikit ketika disentuh bulu matanya.
- Dan lain-lain.
Intinya, trance yang dalam memiliki ciri-ciri seperti orang yang tertidur SANGAT pulas. Tidak dapat diganggu tidurnya sama sekali. Tetapi dalam keadaan hipnotis, badan suyet seperti orang tertidur pulas tetapi masih dapat mendengar suara sang hipnotist, bahkan sangat peka dibandingkan saat tertidur sehingga dapat dengan mudah menerima sugesti.
5. Suggestion
Inilah tujuan dari dilakukannya suatu kegiatan hipnotis. Sugesti memberikan anjuran, nasehat, saran, tentang apa saja yang harus dilakukan suyet. Pada kondisi hipnotis suyet biasanya tidak akan menolak apa yang dianjurkan/disugestikan oleh sang hipnotist.
Misalnya pada acara Uya Emang Kuya di SCTV diberikan sugesti awal bahwa "Bohong Itu Dosa. Jadi saya minta anda untuk jujur sejujur-jujurnya dan tidak ada hal yang ditutup-tutupi." Kemudian setelah diberikan pertanyaan-pertanyaan kejujuran, Uya Kuya memberikan sugesti akhir berupa nasehat-nasehat kepada suyet seperti "Kita harus selalu menghormati orangtua kita. Mereka yang telah membesarkan kita. dst..."
6. Termination
Termination yaitu tahap untuk membangunkan dan mengembalikan kesadaran suyet seperti semula. Proses termination tidak boleh terburu-buru. Karena jika terburu-buru, suyet dapat merasa pusing, mual, bahkan muntah. Sebaiknya juga ditambahkan sugesti-sugesti positif dalam tahap membangunkan suyet ini. Berikut contoh skrip untuk membangunkan suyet :
"Saya akan menghitung dari 1 sampai 5. Pada hitungan ke 5 bangunlah dari tidur anda serta terima semua sugesti positif yang telah saya berikan. Pada hitungan ke 5 bangunlah dari tidur anda dengan merasa segar dan lebih semangat dari sebelumnya
Satu ...
Dua ... rasakan kesadaran anda sudah kembali pulih.
Tiga ... rasakan anda sudah dapat menggerakkan kedua kaki anda.
Empat ... rasakan anda sudah dapat menggerakkan badan, tangan, dan kepala anda
Dan Lima .... "
Oke, itulah tahap-tahap dalam melakukan hipnotis. Tentang beberapa Tes Sugestion dan Teknik Induksi akan saya beberkan pada post berikutnya. So, keep watching this blog :D
Sabtu, 20 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

kk kalo oranga sudah terhipnotis dan waktu kita mau termination kita takut tidak berasil alias grogi apakah org yg kita hipnotis bisa bangun ?
BalasHapusapakah kaka belajar hipnotis ini secara otodidak / didampingi oleh ahlinya ?
BalasHapusHipnotis secara garis besar yaitu meng-iming imingi si suyet agar tergiur diajak bermain hipnotis.
BalasHapusko caranya ga di kasih tau sih kk
BalasHapusko caranya ga di kasih tau sih kk
BalasHapusApakah berdampak gila ketika hipnotis berhenti di waktu subjek tertidur???
BalasHapusCantumin CP ka biar bisa tanya-tanya lebih lanjut biar memperdalaminya.
BalasHapus