Hmm,, sebuah judul yang kontroversional. Masa sih hipnotis bisa menghilangkan pengaruh pelet? Mari kita lihat dulu darimana saya dapat inspirasi judul ini.
Saya akan bercerita sedikit diselingi penjelasan-penjelasan tahap hipnotis yang dilakukan oleh Uya.
Bermula pada suatu sore yang hujan dan dingin pada tanggal 2 Februari 2010 sekitar jam 15.40 WIB. Saya iseng-iseng menyalakan televisi saya karena tidak ada kerjaan di hari yang dingin itu. Gonta-ganti channel dari channel 1 ANTV, channel 2 Trans7, channel 3 Metro TV, hingga channel 8. Loh, ada apa dengan channel 8? Hm, semakin penasaran saja. Tiba-tiba saya melihat acara Uya Emang Kuya (Hah? Acara Uya Emang Kuya *lagi??* lebay mode : ON). Wew, acara favorit nih. Hehehe. Seperti biasa, pada acara itu Uya mencari-cari "korban" untuk dihipnotis. Dan seperti biasa pula para pengunjung mall pada saat itu lari menghindar karena
Lanjuut,,. Tiba-tiba Uya mendapatkan korbannya yaitu seseorang pasangan pacaran yang belum menikah (ya iyalah) sedang berjalan di mall. Pasangan ini menarik perhatian Uya karena menurut saya (dan mungkin menurut Uya juga) pasangan ini kurang 'lazim'. Dari segi mana kurang 'lazim' nya?
Pertama, sang cewek orangnya sangat cantik, sedangkan sang cowok orangnya agak *maaf* 'culun' pake kacamata tebal besar warna hitam di mata nya. Yang kedua, si cewek tubuhnya berisi (bukan gendut loh) pokoknya pas deh (istilah kerennya 'montok') sedangkan si cowok tubuhnya kurus, mungkin kurusnya seperti saya :LOL:. Dan yang ketiga, si cewek lebih tinggi daripada si cowok. Telinga si cowok hanya sejajar dengan pundak si cewek. Kebayang ga tuh bagaimana pendeknya dia?
Tanpa ada prasangka dan curiga, kedua sejoli ini digiring Uya menuju sebuah tempat duduk untuk berbincang-bincang. (Mau aja ya. Mungkin belum pernah liat acara Uya Emang Kuya kali ya? kalo saya sih lebih baik menghindar seperti calon-calon korban sebelumnya. Hehehe). Nah, disinilah Tahap Pra Induksi (sudah baca post sebelumnya kan) oleh Uya dilakukan. Yaitu dengan mengobrol ringan dengan calon 'korban'. Mula-mula Uya bertanya siapa nama mereka, mereka menjawab Apr*l (si cewek) dan Dic*i (si cowok). Uya kemudian bertanya apakah mereka pacaran. Mereka menjawab iya. Uya agak kaget dengan jawaban dari pasangan tidak 'lazim' ini. Uya kira mereka katak-beradik, eh, kakak beradik maksudnya. Terus setelah beberapa pertanyaan ringan mereka 'diajak' untuk mau dilakukan hipnotis. Yeah, mereka mau tapi malu-malu gitu. Beginilah teknik Pra Induksi dilakukan, bertujuan untuk mengajak dan merayu suyet agar mau dihipnotis.
Next. Uya menyebutkan sugesti saktinya : "Tarik nafas lewat hidung, keluarkan lewat mulut. Jika kamu liat api, kamu tidur. Jika kamu liat api, maka kamu akan tidur. Mengerti? Oke, jika kamu liat api kamu akan ti... (menyalakan tisu ajaibnya disertai efek suara yang mengagumkan)" dan suyet pun tertunduk tertidur.
Dapatkah anda menyebutkan tahap apa ini? Ya, Tahap ini disebut tahap Induksi. Tahap induksi bertujuan membuat suyet yang mulanya "sadar" menjadi kondisi trance. Teknik yang digunakan Uya adalah teknik Shock Induction yaitu membuat suyet kaget pada sistem syarafnya saat melihat api yang 'menyambar' dari tisu magic itu sehingga menyebabkan PAS (pikiran alam sadar) suyet terbuka dan langsung menuju kondisi Trance.
Setelah itu, Uya memasukkan sugesti nya kepada suyet. Sugesti kata-kata sakti itu : "Bohong itu adalah dosa, bohong itu apa? (DOSA!! jawab penonton). Sekarang saya minta anda untuk jujur sejujur jujurnya tanpa ada kebohongan yang ditutup-tutupi. Mengerti?" Sugesti ini membuat suyet tidak bisa menutupi kebenaran seperti saat dirinya dalam keadaan sadar.
Dimulai lah inti dari acara Stage Hipnosis Uya Emang Kuya ini. Dimula dari beberapa pertanyaan awal yaitu Siapa Nama Lengkap anda? dan seterusnya hingga pertanyaan berikut yang membuat saya duduk dari posisi berbaring saya (karena tertarik, Red). Mungkin dialog antara Uya dan Apr*l ini tidak begitu pas dengan keadaan sebenarnya karena selain daya ingat saya yang tidak bisa mengingat secara sangat detail bagaimana percakapan seseorang, saya hanya mengambil dialog menarik saja.
Uya : Kamu kesini sama siapa?
Apr*l : Dic*i.
Uya : Dic*i ini pacar kamu?
Apr*l : Iya.
Uya : Udah lama pacaran?
Apr*l : 4 bulan.
Uya : Owh 4 bulan. Gimana ceritanya tuh? Kok bisa jadian?
Apr*l : Awalnya saya nggak suka sama dia.
Uya : Kenapa kamu nggak suka?
Apr*l : Habisnya dia sering ngejar-ngejar aku terus. Bikin bete.
Uya : Loh terus?
Apr*l : Tapi saya tiba-tiba jadi cinta sama dia.
Uya : Kok bisa tiba-tiba gitu?
Apr*l : Dapat dari mimpi.
Uya : Mimpi apa?
Apr*l : Aku mimpi suatu malam dia menyanyikan lagu buat saya. Dan wajahnya itu sangat mirip Darius (artis favorit Apr*l, Red)
Uya : Owh, jadi setelah itu kamu jadi suka sama dia?
Apr*l : Iya.
Uya : Emang kamu pikir dia itu mirip Darius?
Apr*l : Iya. Mirip.
Uya : (Kaget! Sambil menatap sang cowok dengan muka jeleknya Uya :D)
Uya : Jadi, menurut kamu Dic*i itu ganteng mirip Darius sehingga kamu jatuh cinta sama dia?
Apr*l : Iya.
Uya : (Kaget lagi! Karena menurutnya sangat tidak sesuai dengan kenyataan.)
Uya : Orangtua kamu nyetujuin hubungan kalian?
Apr*l : Nggak.
Uya : Kenapa?
Apr*l : Soalnya orangtua aku ngatain dia katanya dia itu jelek, item, nggak pantas buat saya.
Uya : Jadi kamu sekarang backstreet nih?
Apr*l : Iya, aku backstreet.
Setelah itu Uya membangunkan Apr*l. Kini giliran si Dic*y yang dihipnotis. Seperti teknik sebelumnya, Uya memberi sugesti pada Dicky untuk tidur jika melihat api. Dan berikut dialog yang menarik dari acara pada episode ini.
Uya : Kamu ke mall ini sama siapa?
Dic*y : Sama Apr*l.
Uya : Apr*l ini siapa kamu?
Dic*y : Pacar.
Uya : Owh, pacar kamu. Terus gimana cerita waktu jadiannya nih?
Dic*y : Dulu ketemuannya di kafe. Apr*l itu temennya temen aku. Trus aku minta dikenalin aja sama dia.
Uya : Terus terus?
Dic*y : Awalnya sih dia nggak suka banget sama saya.
Uya : Kenapa dia nggak suka kamu?
Dic*y : Katanya saya jelek, item, suka ngejar-ngejar terus, pokoknya katanya saya nggak pantas lah buat dia.
Uya : Owh gitu. Terus kok dia bisa suka sama kamu?
Dic*y : Awalnya saya ngejar-ngejar dia terus. Tapi dia terus menghindar. Dia ngata-ngatain saya jelek lah, apalah. Akhirnya kata temen aku pelet aja dia. (JReNG!!! Efek suara dan efek gambar slow).
Uya : Terus terus?
Dic*y : Yaa, aku pergi aja ke dukun kenalan temanku itu. Terus aku disuruh lari keliling rumah telanjang.
Uya : Telanjang keliling rumah?
Dic*y : Iya.
Uya : Nggak malu tuh?
Dic*y : Nggak, kan ga ada orang.
Uya : Terus terus apa kata dukunnya?
Dic*y : Katanya ada perlu apa ke sini. Saya bilang saya mau pelet cewe mbah.
Uya : oooo... lalu?
Dic*y : Katanya kamu mau dibikin seperti artis siapa waktu dia liat kamu? Biar dia tertarik. Aku bilang bikin mirip Darius aja mbah.
Uya : Dukunnya tau tuh sama Darius?
Dic*y : Iya tau.
Uya : Wah, keren juga tuh dukun. (LOL) Terus terus?
Dic*y : Ya udah. Akhirnya dia jatuh cinta sama saya.
((IKLAN))
Uya : Kalo kira-kira ketahuan pacar kamu kalo kamu melet dia gimana?
Dic*y : Ya pasti marah lah.
Uya : Kamu nggak takut ketahuan?
Dic*y : Nggak. Dia juga nggak tau.
((JREENGG!!! Di sini wajah sang cewek disorot. Tergambar diwajahnya perasaan bingung, sedih, marah, bercampur jadi satu mengetahui kenyataan bahwa sebenarnya dia di pelet))
Kemudian dalam keadaan Dic*y masih tertidur. Uya menghipnotis kembali Apr*l. Kemudian Uya hanya "membisikkan" sugestinya. Kemudian Uya memastikan apakah sugestinya masuk ke dalam alam bawah sadar Apr*l dengan menanyakan "apakah kamu mengerti sugesti saya? Jika mengerti anggukkan kepala anda?" Apr*l pun menganggukkan kepalanya.
Kemudian, Uya memberi sugesti-sugesti positif kepada Dic*y agar kita harus percaya dengan diri sendiri. Jangan gunakan ilmu-ilmu negatif untuk mendapatkan yang kita inginkan. Karena selain merugikan orang lain, hal itu dapat merugikan diri kita sendiri juga. Tetaplah percaya bahwa suatu saat nanti seseorang yang tulus mencintai kamu akan datang padamu.
Setelah itu kedua suyet ini dibangunkan bersamaan. "Jika anda mendengar tepuk tangan yang keras sekali bangun dari tidur anda dan terima semua sugesti saya" PROK PROK PROK PROk...
Nah, disinilah yang menarik. Mula mula Uya bertanya pada Dic*y,
Uya : Dic*y, ini siapa? (menunjuk pada Apr*l)
Dic*y : Apr*l.
Uya : Apr*l ini siapa kamu?
Dic*y : Pacar aku.
Apr*l : Eh, enak aja!!
Dic*y : (BINGUNG)
Uya : Apr*l, ini siapa? (menunjuk pada Dic*i)
Apr*l : Dia orang yang selalu ngejar-ngejar saya.
Uya : Pacar kamu bukan?
Apr*l : Ya bukanlah.
Dic*y : Loh, aku ini pacarmu.. (TAMBAH BINGUNG)
Apr*l : Eh, kapan kita jadian?
Dic*y : Loh, kok jadi gini mas? (BINGUNG MENGARAH KE UYA)
Dic*y : (mencoba memegang tangan Apr*l)
Apr*l : Ih, apa apaan sih!!
Uya : Gini gini. Ini akan kita selesaikan. Kalian liat dulu tayangannya.
Kemudian mereka agak bertengkar ga jelas gitu. Dan setelah itu mereka digiring untuk menonton tayangan saat mereka dihipnotis tadi.
Tiba-tiba sang cowok KABUR sebelum menonton tayangan tersebut dengan wajah kecewa dan marah sambil disorot kamera. Sementara si cewek kurang begitu diperlihatkan bagaimana ekspresinya saat menonton tayangan itu. Langsung saja menuju ke keadaan saat si cewek menandatangani surat pernyataan publikasi. Dan selesai.
PENJELAsAN :
Pasti anda penasaran. Sebenarnya apa sih yang dibisikkan oleh Uya pada Apr*l sehingga pengaruh "pelet"nya hilang?. Hmm,, saya juga penasaran.. Hehehe,,,
Menurut spekulasi saya, terdapat 3 kemungkinan yang terjadi di sini.
Pertama, Uya menghapus pengaruh sugesti pelet. Yaitu menghapus sugesti bahwa Dic*y mirip Darius, dan menghapus sugesti bahwa Dic*y adalah pacarnya.
Kedua, Uya menimpa (bahasa kerennya Overwrite) bahwa Dic*y bukan pacarnya, hanya seseorang yang mengejar-ngejar dirinya dan dia tidak suka dengan Dic*y.
Ketiga, Uya melakukan spekulasi yang pertama dan kedua.
Mungkin masih banyak spekulasi-spekulasi menurut anda sendiri. Tetapi menurut saya spekulasi yang sangat efektif adalah spekulasi kedua dan ketiga. Apapun sugesti yang diberikan oleh Uya, sugesti tersebut dapat menghilangkan SUGESTI DARI PELET itu yaitu sugesti untuk membuat Dic*y terlihat seperti Darius, dan menghilangkan sugesti untuk menyukai Dic*y.
KESIMPULAN :
Dari bacaan di atas dapat kita lihat bahwa pelet merupakan sugesti (tidak baik) yang bersifat memaksa sehingga suyet berperilaku dan berfikir seperti yang diinginkan oleh pelaku pelet. Saya belum tau bagaimana sang "dukun" mengirimkan sugesti negatif ini. Dan saya tidak bisa membuat pernyataan apapun tentang bagaimana cara dukun mengirim sugesti tersebut. Yang jelas, bahwa sugesti pelet dapat dihilangkan atau dinetralisir dengan hipnotis. Karena sugesti pelet merupakan sugesti yang mirip hipnotis karena 'bermain' di area bawah sadar suyet. Baca Selengkapnya..
